Mahasiswa Ajarkan Cara Mengendalikan Hama
1:00 PM
Bantaeng, Fajar – Kiat
mengendalikan hama tanaman secara alami dan mengembangkan pupuk organik
dipaparkan dalam bentuk penyuluhan yang diselenggarakan mahasiswa KKN (Kuliah
Kerja Nyata) Kebangsaan di desa Batu Kareang, Kecamtan Pa’jukukang, Minggu, 10 November.
Beberapa
ilmuwan yang ahli dibidang pertanian, didatangkan untuk memberi materi
penyuluhan dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Batu Karaeng tersebut.
Akademisi tersebut datang dari beberapa Universitas yang berpartisipasi dalam KKN Kebangsaan.
Mereka
antara lain, Prof. Dr. Ir. Elkawakib Syam'un, Prof. Dr. Syilvia Syam, M.S., dan
Dr. Ir. H. Muh Farid, BDR, M.P. Dalam materinya Prof. Dr. Ir. Elkawakib Syam'un,
mengulas konsep pertanian organik dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar dan tidak bergantung pada pupuk pestisida yang tidak organik
dan mengandung zat kimia.
Alumnus
S3 di Universitas Padjajaran tersebut menjelaskan, banyak sisa pembuangan rumah
tangga, maupun limbah kotoran ternak yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk
organik.
Sementara
Prof. Sylvia Syam menyampaikan, Tuhan telah menyediakan apa yang manusia
butuhkan didunia ini. Dengan memanfaatkan bahan-bahan organik, petani sebenarnya
bisa membuat pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit. “Pembuatan pupuk
dan pestisida dapat menggunakan bahan yang mudah didapatkan seperti buah maja,
air beras, rebung, buah-buah busuk, dan lain sebgainya,” jelas Profesor
Pertanian Universitas Hasanuddin tersebut.
Dalam dua
musim tanam terakhir, petani di Desa Batu Karaeng setidaknya sudah mengalami
gagal panen akibat serangan hama dan penyakit. Kondisi ini menyebakan petani
merugi. Menurut Harry Fambudi, koordinator KKN Kebangsaan Desa Batu Kareng,
kegiatan-kegiatan yang direncanakan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat.
“Kami
menghadirkan beberapa pemateri yang kompeten dibidangnya, untuk bisa menjawab
permasalahan yang kerap mengganggu petani,” ujar Mahasiswa dari Unismuh Malang—(UMM,
red) tersebut.
Usai
memberikan penyuluhan, Harry menjelaskan, mahasiswa KKN akan memberikan praktek
secara langsung kepada masyarakat. “Setelah ini, kami akan melakukan
pendampingan melalui pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL). Inilah nantinya
akan digunakan sebagai pestisida dan pupuk organik,” ungkap Dhany, Mahasiswa
Agroteknologi Unhas.
Diakhir
acara, Kepala Desa Batu Karaeng, Sahabuddin mengungkapkan bahwa penyuluhan yang
diadakan sangat bermanfaat bagi petani. “Saya mengharapkan agar
kegiatan-kegiatan beriktnya dapat memberikan dampak yang positif bagi
masyarakat Desa Batu Karaeng,” jelas dia. (sbi/ aha)
Artikel ini dimuat di koran Fajar edisi Rabu, 12 November 2013
0 comments